MEMBANGUN KARAKTER ANTI KORUPSI

MEMBANGUN KARAKTER ANTI KORUPSI

DI LINGKUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SABILURRAHIM

MEKARSARI  CILEUNGSI  BOGOR

1.       MENGHILANGKAN BUDAYA CONTEK MENCONTEK. Dilarang mencontek/membuat atau memberi contekan. TINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI, BANGGA AKAN HASIL KERINGAT SENDIRI. Jangan mau dibohongi dengan “contekan bodong”. Imam Ibnu Atho’illah (tokoh sufi terkemuka dengan master piecenya kitab Syarhul Hikam) menuturkan: ‘MANUSIA YANG PALING BODOH ADALAH ORANG YANG MENINGGALKAN KEYAKINAN YANG ADA PADA DIRINYA KARENA MENDUGA APA YANG ADA PADA ORANG LAIN  LEBIH BAIK DARINYA.”

2.       TIDAK MENGGUNAKAN BARANG ORANG LAIN TANPA IZIN (GHASHAB).

3.       TIDAK MENGAMBIL MILIK ORANG LAIN  / MENCURI SEKECIL APAPUN NILAINYA Baik untuk dikonsumsi ataupun digunakan.

4.       MELAPORKAN Kepada pihak Pengelola Pesantren atau Pengurus Asrama SETIAP KALI MENEMUKAN BARANG MILIK ORANG LAIN YANG TERTINGGAL ATAU HILANG.

5.       MENGEMBALIKAN SISA PEMBELIAN (jika ada), Setiap kali dipercaya membeli suatu barang.

6.       MELAPORKAN DATA APA ADANYA, Tidak melebihkan (mark up) atau menguranginya.

7.       MENUNJUKKAN BUKTI PEMBELIAN /KWITANSI yang ditulius secara JUJUR.

8.       MENYAMPAIKAN AMANAT ORANG LAIN DENGAN BAIK DAN BENAR, SESUAI PADA PERUNTUKANNYA. Tidak berkhianat dengan menyimpangkan amanat itu bukan pada tempatnya.

9.       MELAPORKAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN ORGANISASI / LEMBAGA  SECARA TRANSPARAN, SERTA  SIAP DIAUDIT.

10.   TIDAK MEMAKAI FASILITAS SEKOLAH/YAYASAN UNTUK KEPERLUAN PRIBADI.

11.   PANDAI BERSYUKUR TERHADAP APA YANG DIBERIKAN ALLAH. MENERIMA APA ADANYA (QONA’AH), JANGAN MELIHAT YANG DI ATAS KITA DALAM URUSAN DUNIAWI. Dengan demikian kita akan bahagia dengan apa yang kita miliki serta nikmat ALLAH akan semakin bertambah dengan peningkatan rasa syukur kita.

12.   Menanamkan MENTAL KAYA, dengan membudayakan SEMANGAT MEMBERI (RAJIN BERSEDEKAH), ATAU SEMANGAT BERBAGI. MENJAUHI SEMANGAT MENGAMBIL (yang menjadi bibit karakter korup). Karena keberkahan dan kelimpahan rezeki yang didapat dari hasil bersedekah lebih besar (10 s/d 700 lipat) ketimbang apa yang didapat dari mengambil/korupsi. (Q.S.Al-Baqoroh : 261)

13.   Menyadari bahwa MEMAKAN SESUAP SAJA DARI BARANG HARAM AKAN MENYEBABKAN DO’A&IBADAH KITA DITOLAK OLEH ALLAH SELAMA 40 HARI (H.R. At-Thabrany)

14.   Menjalankan prinsip untuk MENJADI MANUSIA YANG PALING BANYAK MANFAATNYA BAGI SESAMA. Tidak mau merugikan atau menyengsarakan orang lain.

15.   Mengingat selalu bahwa setiap REZEKI HALAL ITU BISA MENJADI OBAT, PENERANG HATI, PENAJAM DO’A, DAN PEMBENTUK BUDI PEKERTI MULIA. Sebaliknya REZEKI HARAM ITU MENJADI PENYAKIT, MENGERASKAN & MENGGELAPKAN HATI, DO’ANYA TERTOLAK DAN BUSUK BUDI PEKERTINYA.

16.   Mempedomani ajaran Al-Qur’an yang menyatakan ‘BARANGSIAPA YANG BERBUAT BAIK  KEPADA ORANG LAIN, SAMA SAJA DENGAN BERBUAT BAIK PADA DIRI SENDIRI; DAN BARANGSIAPA YANG BERBUAT JAHAT KEPADA ORANG LAIN, MAKA KERUGIANNYA AKAN MENIMPA DIRINYA SENDIRI.’ (Q.S. Al-Isra’ : 7)

17.   Menghayati dan menjiwa 20 SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH, Khususnya SIFAT ‘ILMU (MAHA MENGETAHUI), SAMA’ (MAHA MENDENGAR), DAN BASHAR (MAHA MELIHAT). Sehingga di mana pun dan kapan pun kita berada SELALU MUROQOBAH (merasa diawasi, ditatap, didengar, dan diketahui oleh ALLAH).  Karena segala gerak-gerik hati dan tingkah laku perbuatan kita SELALU TERDETEKSI, TERPANTAU, DAN DIKETAHUI ALLAH S.W.T. kemudian semua itu kelak akan DITANYA DAN DIPERTANGGUNG JAWABKAN DI HADAPAN MAHKAMAH ILAHI DI HARI KIAMAT.

18.   Memegang teguh prinsip bahwa KEMULIAAN ITU TIDAK DIUKUR DARI KEKAYAAN ATAU JABATAN/PANGKAT, MELAINKAN DARI KETAQWAANNYA.(Q.S.Al-Hujraat:13)